Selasa, 30 Mei 2017

[REVIEW DRAMA KOREA] TUNNEL: When Time Can Reveal Everything.

source image : AsianWiki

Because I’m feel so sick with mellow-lovey-dovey-nya drama Korea, jadi selama beberapa minggu ini benar-benar menyibukkan otak dengan genre mystery thriller ala Korea yang worth it ditonton salah satunya yaitu ‘TUNNEL’. Tunnel juga menjadi my first on-going drama yang pernah aku ikutin. Sebelum-sebelumnya sih download satu-satu sampai tamat dulu baru ditonton. Karena drama ini memiliki plot yang menarik dan ceritanya bisa membuat penasaran, jadi sabar banget deh setiap minggu nungguin buat rilis.
Back to review! Drama ‘TUNNEL’ ini ditayangkan oleh OCN setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 22.00 waktu Korea menggantikan slot drama ‘VOICE’ dengan genre yang sama. Walaupun duluan ‘VOICE’ tapi kenyataannya nonton drama ini duluan. Drama ini dimulai pada tanggal 25 Maret 2017 dan berakhir di 21 Mei 2017 dengan 16 episode. Di Korea sendiri respon untuk ‘TUNNEL’ lumayan cukup tinggi dengan mengantongi rating sebanyak 2,8% pada episode perdananya. Ini adalah hal yang bagus karena OCN adalah saluran TV berbayar di Korea. 
Drama ini sendiri memiliki garis besar cerita tentang seorang detektif bernama Park Gwang-Ho (Choi Jin-Hyuk) yang berlatar waktu pada tahun 1986 yang menangani sebuah pembunuhan berantai dengan simbol tato di setiap kaki korbannya. Simbol tato ini menandakan banyaknya korban yang sudah dibunuh oleh sang pembunuh berantai tersebut. Pada tahun 1986 sendiri belum mengenal istilah ‘pembunuhan berantai’, sehingga terciptalah situasi kebingungan di Kepolisian Hwayang dalam mengungkap kasus ini. Insting seorang detektif dari Park Gwang-Ho membawanya ke sebuah terowongan tempat korban pembunuhan pernah ditemukan dan menemukan orang mencurigakan berada disana. Adegan kejar-mengejar antara mereka pun terjadi dan Park Gwang-Ho terluka dan pingsan akibat mendapat pukulan batu dari orang tersebut. Saat kembali sadar dan berjalan keluar dari terowongan, Park Gwang-Ho menemukan dunia yang sangat berbeda dengan dunia yang selama ini pernah ditinggalinya.

Park Gwang-Ho di tahun 2016 

Ketika bangun dan sudah berada di tahun 2016, Park Gwang-Ho mencoba kembali ke kepolisian Hwayang dan bertemu dengan Detektif Kim Sun-Jae (Yoon Hyun-Min) yang mengaku adalah seorang letnan di kepolisian tersebut. Kebingungan Park Gwang-Ho akan situasi ini pun akhirnya membuat keributan diantara mereka berdua. Tidak lama kemudian muncullah sebuah surat mutasi atas nama Park Gwang-Ho dengan tanggal dimulainya yaitu tahun 2016. Akhirnya Park Gwang-Ho sadar bahwa dia sedang tidak berada di tahun 1986. Dengan kalang kabut, ia mencari terowongan tadi dan berharap bisa kembali ke rumah dan bertemu dengan istrinya, Shin Yeon-Sook (Lee Shi-A), namun hasilnya nihil. Ia tetap berada di tahun 2016 dan tidak bisa menemukan istrinya disana.
Singkat cerita, Park Gwang-Ho akhirnya tetap bekerja di Kepolisian Hwayang dengan surat mutasi tersebut. Namun anehnya Park Gwang-Ho di surat tersebut lahir di tahun 1988 yang artinya Park Gwang-Ho tersebut adalah Park Gwang-Ho yang lain. Sebuah kebetulan ketua tim di kepolisian tersebut adalah Jeon Sung-Sik (Jo Hee-Bong) yang mana merupakan rekan Park Gwang-Ho di Kepolisian Hwayang di tahun 1986. Mereka berdua pun bekerja sama untuk Park Gwang-Ho asli di tahun 2016 yang mungkin menjadi jawaban atas terlemparnya ia ke tahun 2016.
Selang tak lama kemudian terjadilah sebuah pembunuhan yang akhirnya membawa memori pembunuhan 30 tahun yang lalu dengan korban bertato di kaki yang muncul kembali. Kejadian tersebut akhirnya mempertemukan takdir antara Kim Sun-Jae yang ternyata adalah anak dari korban pembunuhan berantai 30 tahun yang lalu dan juga seorang Profesor Psikologi Kriminal Shin Jae-Yi (Lee Yoo-Young) yang ternyata adalah anak dari Park Gwang-Ho. Akhirnya mereka bertiga pun bekerja sama untuk menangkap seorang pembunuh berdarah dingin yang gagal Park Gwang-Ho tangkap di tahun 1986 itu. Siapa sebenarnya sosok pembunuh yang berhasil mengelabui mereka hingga 30 tahun lamanya?

SPOILER ALERT!
Karena ini adalah review, aku ingin menilai dan mengomentari beberapa hal dari drama ‘TUNNEL’ ini.
  1. Sang psikopat tak terduga yang menjadi pembunuh dalam pembunuhan berantai selama 30 tahun tersebut adalah Mok Jin-Woo (Kim Min-Sang) yang mana dia ini adalah seorang dokter forensik yang dekat dengan lingkungan mereka. Wah, twist abis sih pas tahu kalo Mok Jin-Woo ini pembunuhnya. Akting Kim Min-Sang benar-benar deh patut diacungi jempol karena bikin pengen nabok mukanya. Trauma masa lalu atas ibunya yang ternyata adalah seorang wanita penghibur, membuatnya jadi seorang pembunuh berdarah dingin yang dengan mudahnya menghabisinya wanita yang menurutnya berdosa dan menganggap dirinya adalah seorang penyelamat. Bahkan motifnya cuma perempuan itu senyum ke laki-laki lain sudah dianggapnya pendosa terus langsung dibunuh. Memang sih namanya saja psikopat.
  2. Bukti tak bergerak yang membuktikan Mok Jin-Woo adalah pembunuhnya adalah bolpoint. Bolpoint dengan nama baptis ‘Noel’ tertulis di ujungnya merupakan alat yang digunakan untuk mentato di kaki setiap korbannya yang artinya DNA pembunuh dan korban terkumpul di ujung bolpoint tersebut. Hal inilah yang tidak mungkin bisa dibuktikan di tahun 1986 karena teknologi saat itu belum bisa mendeteksi hal demikian.
  3. Park Gwang-Ho (Cha Hak-Yeon) tahun 2016 ternyata sudah meninggal dan dibunuh juga oleh Mok Jin-Woo karena dianggap mengetahui rahasianya. Ternyata selama vakum tidak membunuh para wanita dengan stocking, ia melampiaskan hasrat pembunuhnya dengan para lansia yang diberikannya suntikan obat yang perlahan-lahan bisa mengakibatkan kematian. Hal inilah yang diketahui oleh Park Gwang-Ho yang membuatnya mencurigai Mok Jin-Woo, Namun yang sampai sekarang masih janggal adalah kenapa arsip Park Gwang-Ho tahun 2016 semuanya menghilang bahkan fotonya sekalipun? Apa Mok Jin-Woo yang melenyapkannya? Tapi untuk apa? 
  4. Ternyata Park Gwang-Ho tahun 2016 lahir pada tahun 1988 yang pada saat ibunya sedang hamil dibantu oleh Park Gwang-Ho karena terjatuh di jalan dan akhirnya melahirkan. Oleh karena itu, ibu tersebut memberi nama bayinya sama dengan Park Gwang-Ho yang menolongnya waktu itu.


Overall, drama ini sooooo recommended sih! Drama ini berakhir dengan HAPPY ENDING and I’m craving for season 2 plzzzzzz. For rating, I will give 8.5 from 10.

0 komentar:

Posting Komentar