Sarjana Kesehatan Masyarakat
mungkin masih terdengar asing di telingamu. Akulah seorang ahli kesehatan
masyarakat. Wanita dengan bekal ilmu pengetahuan kesehatan paramedis yang
berkompeten. Menjalani profesi ini juga bukan perkara mudah karena aku ada
untuk mengawal dan menjaga masyarakat. Apakah kau bersedia menerima aku sebagai
teman hidupmu dengan profesiku ini?
Jika kelak istrimu adalah seorang
sarjana kesehatan masyarakat, mengertilah jika dia tidak akan secantik wanita
lain. Mungkin laporan kejadian penyakit dan masalah kesehatan yang begitu
kompleks mengharuskannya tidak bisa bisa tampil semenarik mungkin karena kewajiban
besar membenahi masyarakat lebih penting daripada mempercantik diri sendiri. Namun,
janganlah khawatir karena ia pasti akan menyambutmu dengan senyuman setiap kali
kamu pulang dari tempatmu bekerja atau setiap kali ia bertemu denganmu dan
anak-anak kalian. Karena di matanya kalian tetaplah sesuatu yang lebih berharga
dibanding dengan pekerjaannya yang melelahkan itu.
Jika kelak istrimu pulang terlalu
malam dengan muka yang terlalu lelah dan kusut. Mengertilah dan peluklah ia. Mungkin dirinya terlalu lelah
memberi penyuluhan ke desa tertinggal yang jauhnya beribu-ribu kilometer dari
rumah kalian dan justru hasil kerja mulianya diabaikan begitu saja. Atau mungkin
saja, ia terlalu lelah karena surveilans sebuah penyakit yang dia kerjakan begitu
menyita banyak tenaganya hari ini. Pinjamkan pundak dan dada bidangmu untuk
berikannya dukungan. Tahukah kamu? Itu lebih dari energi untuk bisa
mengembalikkan senyum sahajanya untukmu, suaminya.
Sebagai seorang sarjana kesehatan
masyakat, ia juga belajar banyak mengenai gizi. Jadi, maafkan kalau nantinya
dia cerewet mengingatkanmu dan anak-anak kalian untuk makan-makanan yang yang
bergizi dan janganlah bosan dengan perangainya ini. Tapi kalau sewaktu-waktu
kamu merasa sedikit jengah, katakanlah. Mungkin sekali-kali kalian bisa mencoba
melanggar peraturan yang dia buatkan khusus untukmu dan anak-anak kalian.
Jika istrimu seorang sarjana
kesehatan, itu berarti kau baru saja menikahi seseorang yang kuat. Istrimu
adalah salah satu pemecah masalah, dia sudah terbiasa berhadapan dengan masalah-masalah
dan dia pecahkan dengan idenya. Dia wanita yang sudah terbiasa hidup mandiri,
yang bisa menempatkan diri. Dia tetap wanita yang bisa berdandan jika merasa
butuh, dia tetap Ingat Ibadah meski dia terlihat tidak ada waktu, dia yang
masih bisa menjadi makmum dalam sholat-sholat mu, yang masih ada waktu untuk kamu
dan anak-anakmu, dan yang masih sempat
membuatkan sarapan dan memasak untuk anak-anakmu.
Wahai engkau, yang nantinya menjadi
seorang suami dari seorang sarjana kesehatan masyarakat. Bersediakah engkau
untuk mengerti pekerjaan beratku sebagai seorang konsultan K3 di sebuah
perusahaan besar di kota sana nantinya? Apa kau akan merasa khawatir dengan
keselamatanku? Maafkan aku kalau nantinya rasa cemas itu selalu menghantuimu
setiap saat. Memang itu lah risiko yang harus aku tanggung untuk melindungi
para pekerja dari cidera akibat kecelakaan kerja. Tapi, kumohon tenanglah. Kau lebih
mengenalku, bukan? Bagaimana aku bisa melindungi mereka apabila aku tidak bisa
melindungi diri sendiri? Sebelum memastikan mereka baik-baik saja, aku pasti
sudah lebih dulu menyatakan diriku baik-baik saja. Jadi, singkirkan prasangka
burukmu perihal kondisiku. Aku lah yang sewajarnya bertanya tentang bagaimana
kondisi pekerjaanmu hari ini setiap selepas kerja. Berceritalah. Walau
pekerjaan berat seharian telah menyisakan sedikit tenagaku, mendengar ceritamu
selalu bisa menjadi bagian terfavoritku setiap harinya.
Suamiku, banggakah engkau memiliki
istri seorang sarjana kesehatan masyarakat? Seseorang yang memiliki tugas mulia
untuk mengabdi dan bertanggungjawab terhadap kesehatan bangsa Indonesia.
Sebesar apapun tanggungjawabku untuk masyarakat, kalian tidak akan tergeser
satu senti pun dari skala prioritasku. Kalian tetap tanggungjawab pertamaku
sebagai seorang istri dan ibu untuk suami dan anak-anakku kelak.
Suamiku, apa kau tahu? Alasan apa yang
mendasariku untuk berkorban selama 4 tahun mendalami ilmu kesehatan masyarakat
ini? Bukan untuk mendapat profesi seperti kebanyakan orang pikirkan untuk
orientasi hidupnya melanjutkan kuliah. Bukan itu alasannya. Kau ingin tahu apa
alasannya? Alasannya adalah aku ingin menjadi wanita yang cerdas untukmu dan
anak-anak kita kelak, aku ingin anak kita kelak dilahirkan dari rahim seorang wanita
yang berilmu. Disinilah aku mendapatkan semuanya.
Apa yang terpikir dibenakmu ketika
mendengar profesiku ini, wahai suamiku? Inilah aku, istrimu yang harus bersedia
selalu mengabdi kepada masyarakat. Sekali lagi jangan kau khawatir, aku tidak
akan pernah akan melupakan kewajiban mutlakku padamu dan juga anak kita.
Profesi memang menuntutku untuk terjun dan mempertaruhkan waktuku untuk
masyarakat. Tapi, itu bukan alasan yang rasional untuk menanggalkan kalian,
keluarga kecilku. Berbekal ilmu yang aku rengkuh selama mengenyam bangku
universitas, aku akan merawat dan menjaga keluarga kecil kita menjadi lebih
sehat dan bahagia.
Suamiku, dari sekian cerita yang
tadi aku jelaskan tadi, pada akhirnya seorang sarjana kesehatan masyarakat ini
tetaplah istrimu, seorang istri yang mempunyai kewajiban mutlak. Mengingatkanmu
kepada hal-hal yang lebih besar, mengingatkanmu kepada cita-cita kita bersama.
Mengingatkanmu kepada Allah, mengingatkanmu untuk membesarkan anak-anak
kita mencintai Al-Quran, mengingatkanmu untuk
bersama-bersama berjuang menuju Jannah-Nya.
Galuh Ajeng Pangestika
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Subhanallah...cayo SKM ..!!!
BalasHapusMaju terus SKM ciptakan inovasi promotif serta preventif yg berkualitas untuk menuju masyarakat yang sehat, mandiri, dan peduli kesehatan
Aku tersipu bacanyaaa :D
BalasHapusMantap :D
BalasHapussubhanallah, begitu indahnya wanita seperti itu. maju selalu SKM :D
BalasHapusSubhanallah. Terharu sekali mba'
BalasHapusSemoga yang lain bisa ikut bangga menjadi seorang SKM, dan lelaki malah mencari istri seorang SKM. Hehe
Luar biasa...
BalasHapusLuar biasa...
BalasHapusSubhanallah.. bangga menjadi SKM...
BalasHapusKerennn SKM.. note ini buat motivasi para mahasiswa dan alumni
BalasHapusAku terseok-seok membacanya.
BalasHapusKereeeen mba, boleh ijin share yaaaa 🙏😀😊😆 semangat terus SKM !!
BalasHapusIzin share mbak 😊🙏🙏
BalasHapusBagus mbaa😍
BalasHapusJadi bangga aku sbg SKM
Bagus mbaa😍
BalasHapusJadi bangga aku sbg SKM
Masyaallah mbaaa. Baperrrr 😍😍😍
BalasHapusWow kerenn
BalasHapusWow kerenn
BalasHapusKerennn saya bangga sebagai SKM ❤
BalasHapus