Don’t wait anymore please,
Take my heart instead.
Lay terus menatap gadis yang ada di hadapannya saat ini. Tatapan melankolis keluar dari kedua matanya. Gadis ini menangis lagi. Ya. Gadis ini terus menangis karena seseorang yang sangat dicintainya baru saja memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Tidak ada pilihan lain. Gadis ini masih terus menangis di hadapan sahabat baiknya, Lay.
Lay mengambil nafas terdalamnya dan membawa gadis ini ke dalam lengan panjangnya. Memberinya kenyamanan untuk menangis di dadanya dan membiarkan air mata itu mengalir ke bajunya.
“Berhenti menunggunya. Kau hanya menyakiti dirimu sendiri, Soo Yeun-ah” bisik Lay sambil mengelus lembut rambut gadisnya ini.
“Just take my heart instead” ucap Lay tulus dari dalam lubuk hatinya yang paling dalam.
Love shine like a light.
Even the moon close its eyes.
Lay terus berharap Soo Yeun bisa melihat sesuatu. Sesuatu di dalam hatinya. Cinta. Cinta yang terus bersinar terang, bahkan bulan tak sepadan bila dibandingkan dengan seberapa terang cinta Lay kepada Soo Yeun.
Cinta yang tulus dan apa adanya hanya untuk Jung Soo Yeun.
Ya, Lay berharap gadis itu bisa melihatnya dan berhenti menunggu orang bodoh yang sudah menyakiti hatinya itu.
If it’s not me but someone else,
If it’s line in a drama.
Terkadang Lay berpikir, apabila saat ini dia bukanlah Lay melainkan orang lain, akankah Soo Yeun akan memilihnya?
Atau, apabila semua ini hanyalah sebuah drama. Lay ingin membuat garis jalan cerita drama ini sendiri. Lay dan gadisnya akan bahagia bersama selamanya. Bukankah kebanyakan drama yang ada pasti akan berakhir dengan bahagia?
Tapi apapun yang terjadi, Lay akan selalu memilih Soo Yeun.
Gadis yang sudah mengambil alih seluruh hatinya dan tak mungkin untuk dikembalikan atau diberikan kepada orang lain. Hanya Soo Yeun.
I would set fire to all the scars that he made.
Kris adalah lelaki beruntung yang berhasil mengambil hati Soo Yeun. Bagi Lay, Kris hanyalah lelaki idiot dan pengecut yang meninggalkan Soo Yeun dengan alasan yang bodoh: bosan.
Cukup.
Lay kini telah keluar dari tempat kesabarannya untuk menunggu.
Baby don’t cry, tonight.
After the darkness has lifted.
Malam itu, Soo Yeun meminta Lay untuk bertemu dan berkata bahwa dirinya sudah tak tahan lagi.
Lay dengan cepat menuju cafe tersebut, mencari Soo Yeun. Dengan jelas Lay bisa melihat bahu Soo Yeun bergetar.
Ya. Gadis itu menangis lagi.
Karena si idiot itu, Wu Kris.
“Jangan menangis lagi.” Lay menarik gadis itu ke dalam pelukannya.
Baby don’t cry, tonight.
It’ll be like nothing ever happened.
“Berhenti menangislah.” Lay mengusap air mata yang terus mengalir dari kedua matanya. Lay tidak tahan melihatnya.
“Jangan pernah memikirkan hubungan kalian. Anggap saja hubungan kalian itu tidak pernah ada.” hibur Lay dengan terus mengusap air matanya yang belum juga berhenti.
Lay memberinya segelas coklat hangat kepada gadis yang ada di sampinya saat ini. Berharap akan membuat perasaannya menjadi lebih baik.
“Tapi, aku-“
“Bahkan dia tak pantas untuk kau tangisi, Soo Yeun-ah.” Ucap Lay dengan jelas.
You’ll never become a bubble.
In the end you don’t have to know.
“Ini sulit bagiku untuk melepaskannya pergi, Lay,” terang Soo Yeun.
“Cobalah untuk mencintai orang lain,” Lay menatap kedua matanya.
“Aku sulit memahamimu, menangisi seseorang yang jelas-jelas tak pantas untuk kau tangisi. Berhentilah menjadi gelembung yang rapuh dan bisa hilang kapan saja. Kau tidak bisa seperti ini terus menerus. Sebelumnya, kau adalah gadis terkuat yang pernah aku temui.
Jangan seperti ini, kumohon. Tenanglah, kau tidak perlu khawatir akan apa yang terjadi esok. Aku akan selalu disampingmu. Berdiri untukmu. Aku akan berdiri untuk gadis yang sangat aku cintai.”
Soo Yeun menatap Lay dengan tatapan tak percaya dengan apa yang baru saja terdengar di telinganya itu.
Tiba-tiba, air mata mengalir dari matanya kembali. Tetapi bibirnya mengisyaratkan senyum yang bahagia.
So, baby don’t cry, cry.
For my love will protect you.
“Ya! Jangan menangis lagi!” ucap Lay dengan cemas.
“Aku tidak menangis!” ucapnya dengan mengusap kasar air mata yang ada di sekitar matanya itu.
“Aku berjanji akan melindungimu dengan cintaku. Jadi tolong berhenti menangislah!”
“Ssssh! Peluklah aku!”
Dia menarik Lay ke dalam pelukannya. Lay hanya terdiam tak mampu berbicara apapun. Masih belum percaya dengan apa yang terjadi saat ini.
Lalu Lay mulai tersenyum dan memperlihatkan lesung pipi indahnya lalu membalas pelukan gadis ini.
For both of them, a new love story has just begun.